Solmisasi
Solmisasi adalah sistem menempatkan sebuah suku kata berbeda ke setiap not dalam skala musik. Berbagai bentuk solmisasi dipakai dan telah digunakan di seluruh dunia, namun solfège adalah bentuk yang paling umum di Eropa dan Amerika Utara. Ketujuh suku kata yang normalnya dipakai untuk praktik di negara-negara berbahasa Inggris adalah: do, re, mi, fa, sol, la, dan ti (dengan skala kromatik naik di, ri, fi, si, li dan turun te, le, se, me, ra).
Dalam Bahasa Indonesia, ketujuh suku kata yang normalnya dipakai untuk praktik adalah: do, re, mi, fa, sol, la, dan si (dengan skala kromatik naik di, ri, fi, sel, li dan turun sa, le, sal, ma, ra)
Sedikitnya ada dua teori tentang asal usul solfège. Pertama adalah bahwa suku kata berasal dari The Hymn of St. John yang ditulis oleh Paulus Diaconus pada abad ke-8. Kedua, pertama diusulkan oleh Franciszek Meninski dalam Thesaurus Linguarum Orientalum (1680) dan kemudian oleh J. B. Laborde dalam Essai sur la Musique Ancienne et Moderne (1780), adalah bahwa suku kata berasal dari sistem solmisasi Arab درر مفصّلات Durar Mufaṣṣalāt ("Permata Terpisah") (dāl, rā', mīm, fā', ṣād, lām, tā') pada Abad Pertengahan.
Di India, asal solmisasi dapat ditemukan di teks Weda seperti Upanishad, yang mendiskusikan sistem musik tujuh not, terwujud dalam bentuk sargam. Dalam musik klasik India, urutan notnya adalah: sa, re, ga, ma, pa, dha, dan ni.
Musik Bizantium memakai suku kata yang berasal dari alfabet Yunani untuk menamai not, dimulai dari C, urutannya adalah ni (eta), pa (alpha), vu' (beta), ga (gamma), di (delta), ke (epsilon), zo (zeta).
Di Cina Selatan, kata-kata yang dipakai untuk menamai not adalah (dari fa ke mi): 上 (siong atau shang4), 尺 (cei atau chi3), 工 (gong), 凡 (huan atau fan2), 六 (liuo atau liu4), 五 (ngou atau wu3), 乙 (yik atau yi3). Sistem ini dipakai untuk mengajarkan menyanyi sekilas.
Dalam musik Jepang, baris pertama Iroha, sebuah syair kuno yang memakai "ABC" kana tradisional, dipakai untuk solmisasi. Suku kata yang mewakili not A, B, C, D, E, F, G adalah i, ro, ha, ni, ho, he, to secara berurutan. Notasi musik Shakuhachi memakai sistem solmisasi lain yang dimulai dengan "Fu Ho U".
Di Indonesia, musisi Jawa mengambil suku kata dari angka; ji-ro-lu-[pi]-ma-nem (siji, loro, telu, [papat, normalnya dilompati dalam skala pentatonik], lima, enem).